BOJONEGORO
Kabupaten Bojonegoro,
adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di
utara, Kabupaten
Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi di
selatan, serta Kabupaten Blora (Jawa
Tengah) di barat. Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah)
merupakan bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit minyak bumi terbesar
di Indonesia.
Geografi
Bengawan Solo mengalir
dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir
ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara
merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian
yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan,
dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah pegunungan kapur, bagian
dari rangkaian Pegunungan Kendeng.
Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur
Utara.
Kota Bojonegoro terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang.
Kota ini juga dilintasi jalur kereta api jalur Surabaya-Semarang-Jakarta.
Pembagian administratif
Kabupaten Bojonegoro terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 419 desa dan
11 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bojonegoro.
Sejarah
Masa kehidupan sejarah Indonesia Kuno ditandai oleh
pengaruh kuat kebudayaan Hindu yang datang dari
India sejak Abad I. Hingga abad ke-16, Bojonegoro termasuk wilayah kekuasaan
Majapahit. Seiring dengan berdirinya Kesultanan Demak pada abad ke-16, Bojonegoro
menjadi wilayah Kerajaan Demak. Dengan berkembangnya budaya baru yaitu Islam,
pengaruh budaya Hindu terdesak dan terjadilah pergeseran nilai dan tata
masyarakat dari nilai lama Hindu ke nilai baru Islam dengan disertai perang
dalam upaya merebut kekuasaan Majapahit (wilwatikta). Peralihan kekuasaan yang
disertai pergolakan membawa Bojonegoro masuk dalam wilayah Kerajaan Pajang (1586), dan kemudian Mataram (1587).
Pada tanggal 20 Oktober 1677,
status Jipang yang sebelumnya adalah kadipaten diubah menjadi kabupaten dengan
Wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Tumapel yang juga merangkap sebagai Bupati
I yang berkedudukan di Jipang. Tanggal ini hingga sekarang diperingati sebagai
hari jadi Kabupaten Bojonegoro. Tahun 1725,
ketika Pakubuwono II (Kasunanan Surakarta) naik tahta, pusat pemerintahan
Kabupaten Jipang dipindahkan dari Jipang ke Rajekwesi, sekitar 10 km sebelah
selatan kota Bojonegoro sekarang.
Budaya
Masyarakat Samin
Dusun Jepang, salah
satu dusun dari 9 dusun di Desa
Margomulyo yang berada di kawasan hutan memiliki luas 74,733 hektar. Jarak
sekitar 4,5 kilometer dari ibu kota Kecamatan Margomulyo, 69 kilometer arah
barat-selatan atau kurang lebih dengan jarak tempuh antara 2-2,5 jam perjalanan
dengan kendaraan dari ibu kota Bojonegoro
dan 259 kilometer dari ibu kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya).
Masyarakat Samin yang tinggal di dusun tersebut,
adalah figur tokoh atau orang-orang tua yang gigih berjuang menentang Kolonial Belanda dengan gerakan yang dikenal
dengan Gerakan Saminisme,
yang dipimpin oleh Ki Samin Surosentiko. Dalam Komunitas Samin tidak
ada istilah untuk membantu Pemerintah Belanda seperti menolak membayar pajak,
tidak mau kerja sama, tidak mau menjual apalagi memberi hasil bumi kepadaPemerintah Belanda. Prinsip dalam memerangi Kolonial Belanda melalui penanaman ajaran
Saminisme yang artinya sami-sami amin (bersama-sama) yang dicerminkan dan
dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan kesederhanaan.
Sikap perjuangann mereka dapat dilihat dari profil
orang samin yakni gaya hidup yang tidak bergelimpangan harta, tidak menjadi antek Belanda, bekerja keras, berdoa, berpuasa dan
berderma kepada sesama. Ungkapan-ungkapan yang sering diajarkan, antara lain:
sikap lahir yang berjalan bersama batin diungkapkan yang berbunyi sabar,
nrimo, rilo dan trokal (kerja keras), tidak mau
merugikan orang lain diungkapkan dalam sikap sepi ing pamrih rame ing
gawe dan selalu hati-hati dalam berbicara diungkapkan ojo
waton ngomong, ning ngomong kang maton. Lokasi masyarakat Samin (dusun
Jepang) memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi obyek Wisata Minat Khusus
atau Wisata Budaya Masyarakat Samin melalui pengembangan paket Wisata Homestay
bersama masyarakat Samin. Hal yang menarik dalam paket ini ialah para wisatawan
dapat menikmati suasana dan gaya hidup kekhasan masyarakat Samin. Untuk
rintisan tersebut, kebijakan yang telah dilakukan adalah melalui penataan
kampung dan penyediaan fasilitas sosial dasar.
Tari tayub
Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi
masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh pria
dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang
syairnya sarat dengan petuah dan ajaran.
Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk
meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro
ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya,
tarian tayub ini sudah terkoordinasi dalam suatu kelompok tertentu dengan nama
khas masing-masing.
Biasanya kelompok-kelompok tari tayub ini banyak
terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 km dari
Kecamatan Kota Bojonegoro.
Wayang thengul
Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas ponorogo
yang populer juga di Bojonegoro. dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelanpelog/slendro seperti halnya reog ponorogo.
Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan
lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro,
khususnya di Kecamatan Kanor yang berasalkan dari kata KANORAGAN karena pada
ssat itu warok ponorogo menunjukan kekuatan kanoragaanya di sela- sela pentas
reog ponorogo dan wayang thengul, daerah ini yang berjarak ± 40 Km dari Kota
Bojonegoro. Sedangkan jalan cerita dari wayang thengul ini lebih banyak
mengambil warok
suromenggolo dan sekitarnya.
Produk unggulan
Kerajinan mebel kayu jati
Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas
ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan
desain telah disesuaikan dengan situasi zaman, baik lemari, buffet, meja, kursi
atau tempat tidur.
Adapun daerah-daerah yang terkenal sebagai industri
mebel yaitu diantaranya sukorejo dan temayang. apa yang membedakan mebel
bojonegoro dengan mebel yang lain, mebel bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati
asli dan memiliki umur yang bisa di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan
kayu yang tua maka hasil mebelnya dan ukirannya akan sangat indah sehingga
memberikan corak yang khas.
Kerajinan bubut-cukit
Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap
menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan
detail, tapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur
mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias
interior.
Kerajinan limbah kayu
Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya
seni dalam berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.
Kerajinan batu onix
Bojonegoro memiliki tambang batu onix yang melimpah
sehingga berbagai produk kerajinan onix dapat dihasilkan dengan kualitas sangat
memuaskan. Pusat kerajinan batu onix terdapat di Kecamatan Bubulan.
Ledre
Ledre adalah makanan khas Bojonegoro. Berbentuk gapit (seperti
emping gulung) dengan aroma khas pisang
raja yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan
sajian tamu atau untuk oleh-oleh.
Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre lebih halus,
lembut dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar. selain dari
pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya pisang saba,
pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah bojonegoro atau lebih
optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang raja.
Salak Wedi
Salak Wedi rasanya manis, masir, renyah, segar dan
besar. Dapat dijumpai di setiap pekarangan rumah penduduk di desa Wedi dan
sekitarnya. Perbedaan Salak Wedi dengan salak lain, seperti Salak Pondoh,
adalah kandungan air yang lebih banyak sehingga membuat Salak Wedi terasa lebih
segar.
Keberadaan Salak Wedi sudah ada sejak puluhan bahkan
ratusan tahun silam, yang secara turun-temurun telah menjadi sumber pendapatan
bagi warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak ini pertama kali dibawa
oleh seorang Ulama' yang mengajarkan agama Islam di desa Wedi. Dari bibit
tersebut terus berkembang hingga tidak hanya desa Wedi tetapi meliputi juga
beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan Tanjungharjo.
Blimbing Ngringinrejo
Blimbing dengan berat 2 - 3 ons per buah dapat
dijumpai di kebun buah desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.
Rasanya manis, segar dan harum, sangat tepat untuk hidangan penutup, rujak dan
lain-lain.
Agrowisata tembakau
Bojonegoro adalah penghasil tembakau virginia terbesar
di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya
tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara
bulan Mei - Oktober.
Tempat wisata
Bojonegoro memiliki banyak tempat wisata meskipun
belum terkelola secara maksimal. Akan tetapi hal ini tentu saja bisa menjadi
daya tarik tersendiri. Berikut adalah beberapa diantaranya:
Kahyangan Api
Merupakan sumber api alam yang menyala sepanjang
tahun. dan terletak pada posisi yang sangat strategis yaitu dikelilingi oleh
hutan-hutan yang dilindungi dan bebas dari pencemaran polusi. selain sumber api
abadi di kahyangan api juga terdapat mata air yang konon dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit kulit. Anehnya air ini dari jauh berbau busuk tetapi
setelah mendekat baunya itu hilang dan dari jauh air ini kelihatang seperti air
mendidih tetapi kalau kita sudah mengambilnya maka air tersebut terasa dingin
dan sejuk. Konon, menurut suatu cerita rakyat, keampuhan lokasi Kahyangan Api
telah dirasakan semenjak pemerintah Maha Prabu Angling Dharma (Sri Aji Dharma)
dari Malawapati, yang melatih para prajurit Malawapati di lokasi Kahyangan Api
tersebut. Bahkan, ada beberapa pusaka Malawapati yang ditempa di Kahyangan Api,
termasuk pusaka-pusaka andalan Kerajaan Malawapati dan Kerajaan Bojonegoro pada
zaman Hindu madya di masa silam. Meskipun benar tidaknya cerita tersebut belum
diketahui secara pasti, Serat Astra Dharma yang saat ini tersimpan di salah
satu museum terkenal di Belanda, dapat menjelaskan bahwa hal tersebut
benar-benar nyata. Serat yang ditulis pada masa Raja Astra Dharma alias Prabu
Purusangkana, ayah kandung Prabu Angling Dharma (putera Prabu Kijing Wahana,
suami Dewi Pramesthi) yang legendaris tersebut. Apabila Serat Astra Dharma
tersebut dapat dikembalikan ke Indonesia, dapat diketahui dengan pasti
bagaimana silsilah raja-raja Malawapati, Yawastina, dan Mamenang yang bersumber
dari satu asal yaitu Prabu Parikesit, raja Hastinapura dari India.
Waduk Pacal
Waduk Pacal yaitu
merupakan salah satu tempat wisata yang ada di bojonegoro, wisata ini
menyuguhkan lingkungan alam yang sangat mempesona karena di kelilingi oleh
bukit-bukit yang sangat indah.
Wana Wisata Dander
keunggulan dari wisata ini yaitu tempat yang sangat
luas dan dilengkapi dengan padang golf, wisata ini sangat cocok untuk anak-anak
karena selain padang golf, disana juga terdapat berbagai macam permainan
anak-anak, seperti taman bermain, kolam untuk mandi bola, kolam renang dan
sungai yang sangat jernih dengan keadaan sekelilingnya yang sejuk dan tentu
saja bebas dari polusi.